PUNCAK RASA

Ketika luka mengikis sendi-sendi kerinduan
maka hadirmu hanyalah fatamorgana
Kepercayaan bagi mu hanyalah puisi
maka illusiku memupus bayangan harapan

Kau kenapa semakin jauh meninggalkan dermaga kesepakatan
Sementara perahu kesetiaan tak lagi kau gubris
Kau sibuk dengan pulau impianmu
melupakan dermaga-dermaga kecil sarat muatan
Tangan-tangan harapan tak lagi jadi  pertimbangan
Pandanganmu tertuju lurus
Sementara jurang terjal tak mampu kulompati untuk bisa tetap melangkah di sampingmu

Kenapa...?
setelah semua asa bertahta di puncak menara cinta
kau menghalau... menepis segala rasa
kejurang kegalauan
sementara sekelilingnya pagar pagar berduri
Kau tau, bangkit ataupun terpuruk bagiku sama saja
Karena sayapku tak lagi mampu mengepak
Hidup dalam kancah kegamangan tak lagi menyengsarakan
nasib kan merobahnya menjadi ayunan menina bobokan

Puncak rasa, August 2019

Komentar

Postingan Populer