Paijo dan Nirmala (MJ)
Paijo dan Nirmala
(Meronce Jalanan)
Deru mobil, disertai cicit rem menggema di senja itu. Bummmm,..ciitttt.... blum. Tiba - tiba mesin mobil mati. Nirmala lebih dari kaget, namun bersyukur mesin itu mati. Kalau tidak, mobil sudah tak terkendali itu, bisa - bisa melesat jauh ke jurang terjal di samping kanan, atau menabrak karang di sebelah kiri jalanan sempit berliku itu. Seperti biasa. Paijo mengamuk lagi.mempermainkan setir dengan kesal, ops.. ternyata dia salah perhitungan. jalanan sempit di depan ternyata ditunggu oleh jurang menganga. dia kaget, jantungnya pun hampir copot mendapati jalanan terjal di depan.
sumpah serapah mengiringi guncangan keras di dalam mobil yang diringi matinya mesin.
"Paijo,... "
Nirmala berseru kaget, dengan serta merta dia menutup mata. Air mata mengalir di sela jari tangan lentik itu.
"maafkan aku, sayang, maaf..."
Paijo merangkul gadis itu dengan hati diliputi pilu. bagaimana tidak. dia sudah membahayakan nyawa perempuan yang sangat dicintainya. hanya karena emosi yang tak terkendali yang selalu dia sesali.
dia semakin memperkuat rangkulannya ketika didapatinya tubuh itu berguncang dahsyat.
" maaf sayang,... please.. kumohon hentikan itu, hentikan tangismu. aku berjanji tak akan mengulanginya lagi."
namun Nirmala tak bisa berhenti mnangis.
Komentar
Posting Komentar